Tuesday, September 28, 2010

Perang sebagai jalan damai

Perang sebagai jalan damai? statement dari beberapa orang yang belum mengetahui dampak perang sesungguhnya. Jika dilihat secara teknis memang benar karena akhir dari perang adalah kedamaian. Tapi apakah benar statemen tersebut dapat dijadikan alasan untuk memulai perang? apakah jatuhnya korban dan rasa ketakutan adalah pengorbanan untuk mencapai perdamaian.

Perang tidak akan terjadi jika setiap orang mengerti satu sama lain karena penyebab utama perang adalah keserakahan, keegoisan, perbedaan, dan lain-lain. hey? kalian yang terlibat perang... apakah kalian pernah memikirkan nasib anak-anak tidak berdosa yang menjadi korban perang? apa hati kalian sudah membatu karena terlalu sering menghirup reaksi asap amunisi yang kalian tembakkan?

Perang tidak akan menciptakan kedamaian, karena ketika seseorang berusaha melukai orang lain, maka akan ada orang lain yang membalas, terus begitu sehingga membentuk rantai kebencian, dan rantai itu akan semakin memanjang jika setiap orang tidak mau mengerti. Ketahuilah bahwa perbedaa yamg merupakan salah satu penyebab perang sebenarnya hanyalah ilusi.

Ilusi terbesar di dunia ini adalah ilusi tentang perpecahan yang terpersit bahwa kalian berbeda adalah sama. Kita semua sama, hanya tinggal di tempat berbeda namut tetap dalam satu dunia yang kita sebut BUMI. dampang perang juga dapat merusak tempat tinggal kita, bumi kita.

Entah berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk perang, untuk menyakiti sesama manusia, untuk menghancurkan ekosistem alam. Bukankah lebih baik jika uang itu dialokasikan untuk mengurangi anak-anak yang kelaparan yang tangisannya tidak terdengar, membuat cagar alam bagi hewan langka yang jeritanya semakin hari semakin tidak dihiraukan karena habitat mereka diubah menjadi pabrik senjata, resort, lapangan golf.

Masih banyak yang dapat kita lakukan selain perang. jika ditanya " apakah akhir peperangan akan melahirkan kedamaian?" jelas saya katakan " Tidak mungkin!!!" karena perang hanya akan melahirkan rantai kebencian yang tidak akan putus sampai datang hari dimana setiap orang akan mengerti satu sama lain.


demi anak-anak korban perang
Diedith-arc

Pembenaran Vs Kebenaran

Lagi asik-asik tidur di temani mimpi yang aneh-aneh ( kecebur di kali maksudnya ), tiba-tiba jam weker Anda berbunyi dan pada saat itu Anda ternyata sudah hampir terlambat 5 menit untuk kekantor. Di waktu yang bersamaan ternyata anak Anda harus segera di antar kesekolah ?, Apa yang harus Anda lakukan ? bingung bukan ? Dan kantor Anda memiliki peraturan yang super ketat, apalagi dengan yang namanya terlambat. Pasti kenah teguran besar deh. Setelah mengantarkan anak Anda kesekolah, tiba-tiba di perjalanan kendaraan yang Anda gunakan mogok (wao........ 12345 capek deh ). Bisa saya tebak, perasaan Anda pasti campur aduk, bukan ? Setibanya Anda di kantor dengan muka kusam dan berkeringat, ternyata bos Anda sudah menunggu di depan pintu masuk !, dan yang mengagetkan ternyata Anda sudah terlambat. Apa yang harus Anda lakukan agar supaya bos Anda memaklumi peristiwa yang baru saja Anda Alami ?

Apa yang harus Anda katakan kepada bos Anda ?

Pada kasus ini, rata-rata para karyawan tidak memahami, bagaimana mengatasi masalah-masalah yang terkadang sudah menjadi rutinitas keseharian kita. Sebelumnya saya ingin bertanya kepada Anda, Apakah Anda tahu perbedaan antara Pembenaran dan Kebenaran ? saya yakin sebagian besar dari Anda sudah mengetahuinya. Namun, yang jadi pertanyaanya adalah mengapa tanpa sadar kita masih cenderung menggunakan kalimat-kalimat pembenaran dalam mengakui sebuah kebenaran ?


Pembenaran adalah simbol atau kalimat yang sebenarnya benar tapi di susun dengan kalimat yang berbelit-belit, dan terkadang di tambah-tambahkan. Sedangkan kebenaran ya kebenaran. dan tahu tidak ? kalimat yang mengandung suatu kebenaran memiliki kekuatan dalam menghadapi masalah-masalah yang memusingkan otak Anda. Sebagai contoh kita ambil pada kasus di atas.


Kalimat pembenaran

Apa yang harus Anda katakan kepada bos Anda agar tidak meneriman teguran ?


Anda mengatakan ” Maaf pak, saya datang terlambat. karena saya telat bangun sehabis semalaman mengerjakan tugas kantor, apa lagi saya sebelum ke kantor saya mengantar anak saya kesekolah terlebih dahulu. Dan di perjalanan tiba-tiba motor saya mogok pak !.Bos Anda berkata ”Saya tidak mau tahu ”, ” Kenapa tidak menelpon sebelumnya ? ” jelas tidak terpikirkan oleh Anda, bukan ? dan pada akhirnya Anda menerima teguran dari bos Anda.


Mengapa hali ini bisa terjadi ? padahal Anda sudah berkata yang sebenar-benarnya ? Memang betul apa yang Anda katakan, tetapi dalam pikiran bos Anda jelas akan menganggap ucapan yang Anda katakan adalah tidak benar atau dengan kata lain mengada-ngada.



Kalimat Kebenaran

Anda bisa mengatakan ” Maaf Pak, saya terlambat. Dan saya terima konsekuensinya”.


Coba Anda bandingakan kedua kalimat di atas !. Bagaimana menurut Anda ? Sebagaii saran saya Adalah biasakan menggunakan kalimat kebenaran dalam melakukan suatu komunikasi, agar tidak terkesan melebih-lebihkan.


Bagaimana Mengatasi Masalah dengan bos Anda.


1.

Anda harus tenang, Kontrol emosi Anda pada saat itu.
2.

Perhatikan bahasa tubuh, Intonasi suara dan kata-kata Anda.
3.

Gunakan kalimat kebenaran agar tidak terkesan mengada-ngada
4.

Pada dasarnya Bos Anda tidak menyukai bantahan, so dalam memberikan masukan atau bantahan, gunakan bahasa yang tidak langsung memberikan kesan bahwa apa yang dia katakan itu salah. Dengan kata lain gunakan kalimat yang memberikan dia pilihan.

Monday, September 27, 2010